
Pada masa itu, saya bereinkarnasi menjadi seorang putri di Kerajaan Liao yang bernama Tianxing Putri Tianxing ini memiliki kepribadian yang galak dan mudah tersinggung. Seorang guru tua bela diri mengajari Putri Tianxing sejak ia masih kecil. Sebelum gurunya berpisah dengannya, ia memberikan sebuah pedang pusaka yang dapat membelah besi menjadi dua. Gurunya memberi tahu putri bahwa ia tidak pernah boleh membunuh seseorang yang tidak bersalah. Ketika gurunya meninggalkannya, ia baru berumur 20 tahun. Untuk mencarikannya seorang suami, ayahnya telah melewati banyak kesusahan. Ia mencari banyak kandidat supaya putrinya dapat memilih, tetapi putri Tianxing tidak mau menikahi salah satunya. Sang putri juga merasa murung jika membahas tentang rencana perkawinannya.