MEMBAYAR DAN MENAGIH HUTANG DIMASA LALU

Dahulu, di daerah Zhiangse, China, ada seorang pedagang yang bernama Zhu Sansi. Pada suatu hari, dia pergi ke sebuah vihara untuk bersembahyang. Dia bertemu dengan 2 orang bhiksu. Lalu dia duduk minum teh dan mengobrol dengan mereka. 

Salah satu bhiksu itu berkata kepadanya, “Saya berhutang 30 juta kepada anda, hari ini sudah seharusnya saya bayar.” Sedangkan bhiksu yang satu lagi berkata, “Engkau berhutang 30 juta kepada saya, seharusnya juga dibayar.”


Zhu Sansi seumur hidupnya tidak mengenal kedua bhiksu ini, setelah mendengar perkataan mereka, dia hanya mengganggap mereka berdua bercanda kepadanya, dia juga tidak peduli.

Pada suatu ketika Zhu Sansi melahirkan 2 orang putra kembar, ketika akan dilahirkan, Zhu Sansi bermimpi dia bertemu dengan 2 orang bhiksu ini datang kerumah mereka, lalu dia menamakan kedua anak mereka Chenbao dan Chenwoo.

Waktu berlalu dengan cepat puluhan telah berlalu. Kedua anaknya sekarang sudah besar, tetapi sifat mereka berdua bertolak belakang satu sama lain, Chenbao sangat rajin, dia menyerahkan seluruh gaji dan pendapatannya kepada kedua orang tuanya, sedangkan Chenwoo hanya berfoya-foya, akhirnya dia juga menghabiskan semua gaji dan pendapatan dari Chenbao.

Menahan rasa risau dan kemarahan selama puluhan tahun akhirnya Chenbao menderita penyakit ganas, ketika dia akan menghembuskan nafas terakhir, ayahnya Zhu Sansi memeluknya sambil menangis, tiba-tiba suara Chenbao berubah dan berkata, “Saya bukan anakmu, kenapa engkau menangis demikian sedih? dahulu engkau bernama Lim Takshen, sangat kaya, saya bernama Yu Shouchin, berhutang kepada anda 30 juta sebelum sempat membayar anda sudah meninggal.”

“Beruntung saya tidak mempunyai niat pikiran menipu anda, oleh sebab itu setelah reinkarnasi saya tidak menjadi binatang, sekarang menjadi anakmu, bersusah payah selama 20 tahun lebih mencari uang membayar hutang kepadamu, sekarang semuanya sudah lunas, saya sudah harus pergi,” lanjutnya setelah selesai berkata dia langsung meninggal.

Tidak berapa lama kemudian, Chenwoo juga sakit, ketika akan meninggal berkata kepada Zhu Sansi, “Dahulu saya bernama Wang Chekthong, kita berdua bersama-sama membuka usaha pegadaian, engkau dahulu mengambil 30 juta dari hasil usaha kita, sekarang saya sudah menagihnya kembali, saya juga harus segera pergi.”

Zhu Sansi sambil menangis berkata, “Kalian dua bersaudara sudah pergi, tinggal saya sendiri seorang tua yang kesepian dan menderita apa yang harus saya lakukan?”. Chenwoo berkata kepadanya, “Kami berdua datang, satunya utnuk membayar hutang dan yang satunya menagih hutang. Jika engkau ingin berumur panjang dan mempunyai putra yang meneruskan warisanmu, engkau harus berbuat banyak kebajikan dan berbuat amal,” setelah selesai berkata Chenwoo juga segera meninggal.

Zhu Sansi setelah mendengar perkataan Chenwoo, mulai saat itu dia rajin berbuat amal dan berbagai kebajikan, akhirnya dia melahirkan 2 orang putra lagi yang meneruskan semua warisannya
Share this post :

Post a Comment

Google Translate

Popular Post

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kumpulan Artikel Buddhist - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger