LIMA JARI

Suatu ketika, kelima jari tangan cekcok memperdebatkan mana di antara mereka yang paling penting. Ibu jari berkata,"Aku yang terpenting karena akulah jari yang terbesar. 

Tiap kali ada sesuatu yang bagus atau baik, pasti orang akan mengacungkan diriku. Ini membuktikan, akulah yang paling hebat!" Si jari telunjuk tidak mau kalah, dan menukas, "Salah! Akulah yang terpenting karena aku sering digunakan untuk menunjuk. Karena itu, pastilah aku yang paling hebat!" Si jari tengah mcmbalas sengit, "Akulah yang terpenting karena di antara kita semua, akulah yang paling tinggi. Jadi, tidak salah lagi, akulah yang paling top di antara kita semua!"


Sebenarnya yang terpenting karena dirikulah yang dikenakan cincin pernikahan. Akulah lambang kebahagiaan keluarga. Karena itu, akulah yang teragung!"

Yang terakhir, jari kelingking, berkata ketus, ”Akulah yang terpenting karena aku sering bekerja keras. Aku juga biasa dipakai orang untuk membersihkain kotoran kuping dan hidung. Dan kalau orang sedang bersujud, akulah yang paling dekat dengan citra Sang Guru! Jadi, akulah yang teragung!" 


Tidak masalah jari manakah yang terbaik. Kita perlu semua jari itu di tiap tangan kita. Sesungguhnya, kelima jari harus bekerja sama. Jika satu jari ada yang terluka, semuanya bisa terinfeksi. Semua jari harus saling menyayangi. Jari-jari itu seperti kita, seperti keluarga kita: mama, papa, saudara, saudari, harus saling merawat. Saudara kecil menjaga yang tua, dan sebaliknya. Sang Guru mengajarkan kita untuk saling menjaga.

Share this post :

Post a Comment

Google Translate

Popular Post

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kumpulan Artikel Buddhist - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger